Obat-obat yang tergolong psikotropika

Pengetahuan jenis obat psikotropika sangatlah diperlukan bagi setiap orang. Dengan mengetahui manfaat dan risiko efek samping dari konsumsi obat ini, maka Anda bisa terbebas dari penyalahgunaannya. Saat hendak mengkonsumsi obat-obatan, pastikan untuk tetap mengikuti resep dan anjuran dokter.

1. Xanax

Xanax termasuk obat yang memiliki kandungan alprazolam yang merupakan obat anti kecemasan, panik, dan depresi. Walaupun fungsi utamanya sebagai obat penenang, obat ini harus dikonsumsi sesuai dengan resep dokter.

Kandungan alprazolam akan berikatan dengan reseptor GABA (Gamma-aminobutyric acid) yaitu sel saraf dan hormon otak yang tujuannya menghambat reaksi neurologis yang berbahaya. Sehingga mereka yang mengonsumsi xanax akan menjadi lebih tenang dan mudah mengantuk. Efek samping dari konsumsi xanax berlebihan adalah pusing, penurunan ingatan, kejang, alergi, hingga perubahan suasana hati.

2. Valium
Valium merupakan nama lain dari diazepam, yaitu salah satu jenis obat benzodiazepin yang mempengaruhi sistem saraf otak dan memberikan efek menenangkan. Obat ini umumnya digunakan sebagai obat penenang, anti depresi, mengatasi insomnia serta kejang-kejang.

Overdosis valium bisa berakibat fatal. Konsumsi valium disarankan tidak lebih dari 4 minggu. Jika berlebihan, maka obat ini bisa mengakibatkan kecanduan, gangguan organ dalam, kebingungan, halusinasi, dan bahkan muncul keinginan untuk bunuh diri.


3. Ativan

Ativan merupakan salah satu obat yang mengandung lorazepam, yang biasa digunakan untuk mengatasi gejala-gejala gangguan kecemasan yang parah dan insomnia. Lorazepam termasuk dalam golongan obat benzodiazepin yang bekerja pada otak dan sistem saraf pusat untuk menghasilkan efek menenangkan.

Karena itu, ansiolitik ini juga sering digunakan sebagai sedatif sebelum pasien menjalani operasi ringan, misalnya operasi gigi, serta mengatasi kejang epilepsi. Obat ini hanya boleh dikonsumsi sesuai resep dokter untuk jangka pendek karena dapat memicu gejala putus obat.

4. Librium
Librium adalah salah satu obat yang mengandung chlordiazepoxide, yang merupakan obat penenang. Biasanya obat ini digunakan untuk meredakan gejala kecemasan, termasuk rasa gugup atau cemas. Obat ini juga biasanya diberikan kepada pasien yang akan menjalani operasi untuk mengurangi kecemasan. Obat jenis ini juga sering digunakan untuk mengatasi gejala putus alkohol.

Chlordiazepoxide bekerja dengan cara memengaruhi sel saraf otak untuk menimbulkan efek menenangkan. Chlordiazepoxide termasuk ke dalam kelompok obat benzodiazepine yang juga memiliki efek melemaskan otot dan sebagai anti kejang. Obat ini hanya boleh didapatkan dengan resep dokter dan dikonsumsi di bawah pengawasan dokter.

Efek samping yang umum terjadi setelah menggunakan mengonsumsi obat ini adalah mengantuk, pusing, lebih agresif, linglung, dan bisa menyebabkan ketergantungan.

5. Dumolid

Dumolid adalah nama merek dari obat generik nitrazepam 5 mg yang termasuk ke dalam kelas obat Benzodiazepin, obat penenang. Obat dumolid adalah salah satu pilihan obat yang paling sering diresepkan untuk terapi jangka pendek guna mengobati gangguan tidur (insomnia) parah, kejang, gangguan kecemasan, dan depresi.

Nitrazepam termasuk ke dalam psikotropika golongan IV. Nitrazepam 5 mg menimbulkan perasaan tenang dan relaksasi secara fisik dan mental, yang menciptakan efek ketergantungan tingkat tinggi. Sudah terbukti tidak hanya pada pasien yang diberikan resep secara ketat dan teratur, juga pada mereka yang secara ilegal menyalahgunakan obat dumolid sebagai narkotika.https://www.facebook.com/profile.php?id=100004215242113

No comments:

Post a Comment

Pages